Harga dan Spesifikasi Mesin Antrian Puskesmas

Mesin antrian puskesmas. Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat I yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi pemerintah. Sistem mesin antrian pasien puskesmas saat ini sangat dibutuhkan dikarenakan pasien peserta BPJS dan JKN semakin banyak, sehingga pasien membutuhkan papan informasi digital/elektronik/visual sebagai media untuk informasi nomor antrian pasien, sehingga pasien merasa aman dan lega akan mendapatkan kepastian waktu dan giliran pelayanan kesehatan.

Cara Menggunakan Mesin Antrian Puskesmas :

Pasien datang dan menekan satu tombol harga mesin pencetak nomor antrian dan printer antrian mengeluarkan slip nomor antrian dan pasien duduk antri menunggu dipanggil petugas pendaftaran.
Petugas pendaftaran menekan harga alat pemanggil nomor antrian atau tombol recall (ulang panggilan) atau menekan nomor tertentu, misalnya nomor yang terlewatkan karena pasien sedang di toilet atau di kantin. Pada layar LCD TV ada tulisan : nomor sekian ke loket sekian. Di speaker terdengar suara: nomor antrian sekian harap datang ke loket pendaftaran satu.

Mesin Antrian Puskesmas

Mesin Antrian Sederhana

Pasien datang ke harga mesin antrian pendaftaran pasien puskesmas maupun rumah sakit, petugas mencari berkas rekam medik dan urusan lain seperti BPJS, asuransi swasta, pendaftaran pasien baru, dll. Petugas kemudian menekan harga alat pemanggil nomor antrian sesuai klinik yang dituju, misalnya Poli Umum. Pasien dapat struk nomor antrian, sesuai dengan poli yang dituju. Jumlah struk nomor antrian sesuai permintaan, bisa satu atau lebih. Misalnya 2 struk, satu diserahkan ke pasien dan satu di tempel di berkas rekam medik dan perawat mengantar berkas rekam medik ini ke poli yang dituju. Pasien berjalan ke dekat poli yang dituju untuk menunggu dipanggil.

Perawat poli atau dokter poli menekan alat pemanggil nomor antrian atau menekan nomor tertentu untuk panggilan kedua karena sesudah panggilan pertama pasien di suruh ke toilet atau ke tempat lain. Panggilan suara dan tulisan di layar TV. Pasien datang, bisa tidak menyerahkan nomor antrian ke petugas karena berguna untuk nanti antri di apotek. lalu pasien diperiksa dokter umum.

Dokter menulis resep dan menulis nomor antrian di resep, atau bisa juga menstaples nomor antrian di resep. Resep di antar petugas atau resep bisa juga di antar pasien ke apotek. Pasien duduk antri menunggu panggilan di apotek.

Petugas apotek mengurus resep, ada yang cepat ada pula yang diracik dulu. Kemudian petugas apotek memanggil nomor antrian, tidak dengan alat pemanggil nomor antrian, tapi berdasarkan resep yang sudah selesai di proses, bisa saja pasien yang datang dulu, tapi kemudian dipanggil karena resep-nya ribet dan lama. Pasien dipanggil dengan panggilan suara dan ada tertulis di layar TV antrian signage.

Pasien datang, bisa saja setuju bayar, atau minta resep separo atau hal lain. Kedatangan pasien dipanggil petugas apotek dan kasir, bisa saja beberapa kali.